RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKIT Darussalam Boarding School 01
BATAM
Kelas/Semester
: X / Ganjil
Mata
Pelajaran : Akuntansi Dasar
Materi
Pokok : Buku
jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika pencatatan, dan
bentuk jurnal
Kompt. Keahlian : Akuntansi
Keuangan
Alokasi
Waktu : 20 x 45 Menit
A.
Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
KI 3 Memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2.
Keterampilan
KI 4 Melaksanakan tugas
spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta
memecahkan
masalah sesuai dengan bidang Akuntansi
dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan
keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B.
Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.8 Menerapkan
buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika pencatatan,
dan bentuk jurnal
2. KD pada KI keterampilan
4.8 Mengelompokkan buku jurnal, konsep debet dan kredit, saldo
normal, sistematika pencatatan, dan bentuk jurnal
C.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.8.1 Menjelaskan buku jurnal
3.8.2 Menjelaskan konsep debet dan kredit
3.8.3 Menguraikan saldo normal
3.8.4 Menjelaskan sistematika pencatatan
3.8.5 Menjelaskan bentuk jurnal
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.8.1 Menerapkan buku jurnal
4.8.2 Melaksanakan konsep debet dan kredit
4.8.3 Melaksanakan saldo normal
4.8.4 Melaksanakan sistematika pencatatan
4.8.5 Melaksanakan bentuk jurnal
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui
kegiatan ini siswa mampu :
1.
Mempelajari persamaan dasar akuntansi
2.
Memahammi konsep debet dan
kredit
3.
Menghitung saldo normal
4.
Menerangkan sistematika
pencatatan
5.
Melaporkan
bentuk jurnal
E. Materi Pembelajaran
Jurnal
Umum
Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan di kredit. Jurnal di dalam praktik akuntansi adalah tempat pertama kali untuk mencatat transaksi. Jurnal sendiri berasal dari bahasa Perancis (jour) artinya adalah hari Buku jurnal berguna untuk menganalisis bukti transaksi sebelum dicatat ke dalam akun. Memang akan lebih praktis apabila bukti transaksi langsung dicatat ke akun yang terpengaruh. Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, diantaranya sulit menemukan kesalahan apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan. Di samping itu juga tidak ada catatan mengenai terjadinya transaksi dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan tersebut maka pencatatan dilakukan dengan bertahap. Terlebih dahulu lakukan analisa dan pencatatan ke dalam buku jurnal sebelum bukti transaksi di catat pada akun. Ada beberapa macam bentuk jurnal, pada dasarnya bentuk jurnal dibedakan menjadi duka, yakni jurnal umum dan jurnal khusu. Pada pembahasn kali ini kita akan fokus pada pembahasan jurnal umum. Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi keuangan tanpa terkecuali, sedangkan jurnal khusus adalah tempat untuk mencatat beberapa jenis transaksi tertentu yang berkaitan dengan jurnal khusus tersebut. Pada dasarnya pihak perusahaan bebas memilih pemakaian jenis buku jurnal, tapi ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Dasar pemilihan penggunaan buku jurnal mempertimbangkan faktor efektivitas dan efisiensi bagi perusahaan. Penjurnalan atau pencatatan transaksi pada jurnal umum adalah tahap kedua dalam siklus akuntansi setelah melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Kegiatan pejurnalan adalah penggolongan semua transaksi ke dalam akun masing-masing. Sebagai contoh, Tuan Victor meyetorkan uang untuk modal PT. Victory. Dari kegiatan atau aktivitas ini akan berpengaruh pada dua akun yaitu akun kas (aktiva) dan modal Tuan Victor (ekuitas).
Dari
penjelasan di atas, jurnal mempunyai beberapa fungsi:
1. Fungsi HistorisArtinya, setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut, sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi. 2. Fungsi MencatatArtinya, semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal dicatat dalam buku jurnal. 3. Fungsi AnalisisArtnya, pencatatan pada jurnal adalah hasil analisis yang berwujud pendebitan dan pengkreditan akun-akun yang terpengaruh beserta jumlahnya.
4.
Fungsi InstruktifArtinya, catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah
untuk melakukan pendebitan dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan
catatan yang terdapat pada jurnal.
5. Fungsi InformatifArtinya, fungsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau penjelasan mengenai transaksi yang terjadi untuk dilakukan pencatatan. Manfaat Jurnal Umum
Ada beberapa hal yang akan kita
ketahui dalam proses pencatatan pada buku jurnal, diantaranya:
Ø Dianalisa
untuk mengetahui apakah akan menimbulkan bertambah atau berkurangnya satu
atau lebih suatu perkiraan.
Ø -Dilakukan
analisa untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih
perkiraan.
Ø -
Dilakukan analisa untuk mengetahui berapa perkiraan yang akan di debet dan di
kredit
Ø -
Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah yang di debet dan di kredit harus
sama.
Ø -
Dibuat referensi (tanda) untuk mengetahui suatu jumlah sudah dilakukan
posting ke perkiraan yang tepat pada buku besar, sesuai nomor perkiraannya.
Bentuk Jurnal Umum
Keterangan:
1 : Diisi tahun, bulan, serta tanggal transaksi. Untuk tahun cukup ditulis sekali saja tiap halaman judul, kecuali ada pergantian tahun. Sama halnya dengan bulan. 2 : Diisi nomor bukti transaksi 3 : Diisi oleh akun yang akan didebet dan dikredit. Aturan untuk penulisan akun yang didebet di mulai dari kiri, dan akun kredit ditulis di bawahnya sedikit ke kanan. 4 : Kolom referensi diisi dengan kode akun yang angkanya sudah dipindahkan ke buku besar. 5 : Diisi nilai nominal akun yang didebet 6 : Diisi nilai nominal akun yang dikredit 7 : Penambahan keterangan singkat mengenai transaksi (tidak mutlak ada)
Pengertian
Debit
Dalam akuntansi, kredit (disingkat kr), yang diturunkan
dari bahasa Latin credere, merupakan lawan dari debit. Kode perkiraan (akun)
jenis liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan bertambah nilainya jika
dikredit, sedangkan aset dan beban akan berkurang jika dikredit. Konsep ini
dipakai dalam pembukuan berpasangan.
Pengertian
Kredit
Dalam akuntansi, debit (disingkat
Dr), yang diturunkan dari bahasa Latin debere, merupakan lawan dari kredit.
Kode perkiraan (akun) jenis aset dan beban akan bertambah nilainya jika
didebit, sedangkan liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan berkurang jika
didebit. Konsep ini dipakai dalam pembukuan berpasangan.
Sejarah
Singkat Munculnya Debit Dan Kredit Dalam Akuntansi
Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus,
pada umumnya diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan
untuk pertama kalinya. Pada tahun 1494 ia menerbitkan bukunya, Summa de
Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita yang didalamnya
terdapat dua buah bab-de Computis et Scripturis yang menjelaskan pembukuan
pencatatan berpasangan. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah “untuk
memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai
keadaan aktiva dan utang-utangnya”. Debit (adebeo) dan kredit (credito)
digunakan dalam pencatatan untuk memastikan sebuah pencatatan berpasangan. Ia
berkata, “Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu, jika Anda membuat
seorang kreditor, maka Anda harus membuat seorang debitor”. Tiga buku
digunakan disini : sebuah memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah buku besar.
Pada waktu yang bersamaan, mengingat umur yang pendek dari
perusahaan-perusahaan bisnis, Pacioli menyarankan perhitungan dari laba suatu
periode dan penutupan buku.
Saldo normal atau lengkapnya saldo normal
akun adalah klasifikasi terhadap suatu kode
perkiraan (akun) yang merupakan salah satu bagian dari
prinsip pembukuan berpasangan.
Suatu akun dapat memiliki saldo
normal debit (Dr)
atau kredit (Kr). Akun dengan saldo
normal debit akan bertambah nilainya jika terjadi transaksi pada sisi debit.
Sebaliknya, untuk meningkatkan nilai akun dengan saldo normal kredit, harus
ditambahkan transaksi pada sisi kredit.
Persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut
Aktiva = Beban + Kas
Pasiva = Kewajiban + Modal
Akun pada sisi pada sisi kiri
persamaan memiliki saldo normal kredit, sedangkan akun pada sisi kanan
memiliki saldo normal debit.Saldo normal untuk akun-akun lain diturunkan dari
hubungan dengan ketiga akun utama tersebut. Contohnya
Laba/rugi = Pendapatan - Beban
Karena laba/rugi merupakan
komponen dari modal, maka dapat dianggap bahwa pendapatan berada di sisi
kanan persamaan, sedangkan beban berada di sisi kiri.
Berikut saldo normal untuk beberapa akun umum:
Saldo Normal dari akun atau
rekening sebagaimana disebutkan di atas mulai dari aktiva, kewajiban, modal,
hingga dividen, merupakan suatu ketetapan yang pasti dalam ilmu akuntansi.
Maksud dari ketetapan pasti disini adalah bahwa saldo normal aktiva pasti
debit dan saldo normal kewajiban pasti kredit dan sebagainya.
PROSES
PENCATATAN AKUNTANSI
Proses
pencatatan akuntansi transaksi keuangan Ssdah merupakan keharusan bahwa
setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan
bahwa transaksi telah dilakukanTahapan pencatatan adalah setiap transaksi
dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu informasi awal yang harus dicatat
dan diolah, sehingga terbentuk sebuah laporan keuangan.
Proses
yang berjalan terus dan berulang kembali mulai dari terjadinya transaksi
sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Siklus akutansi sendiri terdiri
dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut .
Langkah-langkah
untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan bukti pencatatan
Bukti
transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan.
Fungsinya sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila
terjadi peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar
pencatatan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan
Sudah
merupakan keharusan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus
disertai dengan bukti. Bukti merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi telah dilakukan.
Untuk
dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus
dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat
untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis
Bukti Transaksi yaitu untuk Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet
atau di kredit, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
a. Harta (asset), yaitu sumber ekonomis yang
juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat transaksi sebelumnya dan
mempunyai manfaat di masa yang akan datang. Harta merupakan jumlah kekayaan
yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta dapat
dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas) yaitu harta lancar, investasi
jangka panjang, harta tetap, harta tidak berwujud dan harta-harta lainnya.
b. Utang (kewajiban), yaitu pengorbanan
ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang.
Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha.
Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang
c. Modal, yaitu selisih antara harta dengan
kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta
perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan perseorangan disertai nama
pemilik, akuntansi modal pada persekutuan disertai dengan nama sekutu. Pada
perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal disebut dengan modal saham
d. Pendapatan, yaitu penghasilan yang
diperoleh perusahaan baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha
atau pun tidak berhubungan langsung
e. Biaya, yaitu pengorbanan yang terjadi
selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan, baik yang
berhubungan langsung dengan kegiatan usaha atau pun tidak berhubungan
langsung.
Bukti
transaksi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu transaksi internal dan eksternal.
Berikut adalah macam-macam bukti transaksi perlu di catat :
a. Bukti Transaksi Internal
1) Memo
antar bagianDibuat oleh bagian bagian yang terdapat dalam perusahaan untuk
kepentingan perusahaan itu sendiri. Biasanya digunakan sebagai dasar
pencatatan selanjutnya
2) Memorial Post Merupakan bukti yang
menunjukkan adanya keputusan, misalnya dari bagian penanggung jawab
perlengkapan mengenai penggunaan perlengkapan perusahaan
b. Bukti Transaksi Eksternal
1) Faktur
adalah bukti penjualan barang yang dilakukan secara kredit yang dibuat oleh
pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.
2) KwitansiMerupakan bukti transaksi bahwa yang
bersangkutan telah menerima uang atau telah membayar uang secara tunai.
3) Nota KreditBukti transaksi penerimaan
kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur penjualan), atau
pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang
tidak sesuai dengan pesanan. Dalam hal demikian nota kredit dibuat oleh pihak
penjual dan dikirimkan kepada pihak pembeli.
4) Nota DebitBukti transaksi pengiriman
kembali barang yang dibeli karena sebagian barang yang dibeli ada yang rusak
atau tidak sesuai pesanan. Maka, nota debet dibuat oleh pembeli untuk
dikirimkan kepada penjual.
5) C e kCek adalah surat perintah yang dibuat
oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang
kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang
berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah :
a) Pihak penarik, yaitu pihak yang
mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
b) Pihak penerima, yaitu pihak yang
menerima pembayaran cek tersebut.
6) Bilyet GiroBilyet giro merupakan surat
perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan, untuk
memindahbukukan sejumlah uang dari rekening nya ke dalam rekening yang
namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain.
2. Pencatatan transaksi dalam buku harian
jurnal
Bukti
transaksi adalah bukti adanya peristiwa yang berhubungan dengan keuangan,
buku untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis
dengan menuliskan akun yang harus di debit dan di kredit.
Fungsinya
sebagai dasar pencatatan akuntansi, sebagai bukti tertulis bila terjadi
peristiwa hukum dimasa yang akan datang, dan sebagai dasar pencatatan, penerimaan,
dan pengeluaran keuangan.
Untuk
dapat mencatat bukti transaksi kedalam buku jurnal maka bukti-bukti ini harus
dianalisis sehingga dapat diketahui debet atau kredit perlakuan yang tepat
untuk akun yang terkait dengan bukti transaksi tersebut. Jadi fungsi Analisis
Bukti Transaksi yaitu untuk Untuk menentukan apakah perkiraan harus di debet
atau di kredit.
Jurnal
merupakan catatan yang tersusun secara sistematis dan berdasarkan kronologis dari transaksi-transaksi
finansial yang jumlah dan keterangannya ringkas. Diantaranya waktu kejadian,
keterangan transaksi serta debet dan kredit.
Dari
pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa :
a. Sumber pencatatan ke dalam jurnal
adalah bukti /dokumen transaksi keuangan.
b. Pencatatan transaksi di lakukan secara
berurutan [kronologis] menurut tanggal kejadiannya.
c. Sistematis artinya pencatatan dilakukan
dengan mengikuti kepada aturan mendebit dan mengkredit akun.
d. Setiap transaksi dicatat secara
berpasangan ke dalam debit dan kredit[double entry accounting].
e. Jumlah debit dan jumlah kredit harus
sama/seimbang.
Beberapa
fungsi jurnal sebagai catatan sistematis dalam pencatatan bukti transaksi :
a. Fungsi pencatatan , artinya semua transaksi
yang terjadi berdasarkan bukti dokumen yang ada harus dicatat seluruhnya
b. Fungsi historis artinya transaksi
dicatat sesuai kejadian waktunya
c. Fungsi analisis artinya setiap
transaksi yang dicatat dalam jurnal harus merupakan analisis dari bukti bukti
transaksi
d.
Fungsi instruktif artinya pencatatan dala jurnal merupakan instruksi
atau perintah untukmelakukan posting debet/kredit ke dalam buku besar
e. Fungsi informatif artinya jurnal dapat
memberikan informasi transaksi yang terjadi
Transaksi
pada awalnya di catat secara kronologis di buku jurnal (journal) sebelum
dipindahkan ke akun – akun. Jadi, jurnal disebut dengan buku pencatatan awal.
Jurnal memberikan beberapa kegunaan yang signifikan pada proses pencatatan :
a. Menggunakan pengaruh lengkap suatu
transaksi pada satu tempat
b. Menyediakan catatan transaksi secara
kronologis.
c. Membantu mencegah atau mengetahui
adanya kesalahan karena jumlah debit dan kredit untuk setiap ayat dapat
dengan mudah dibandingkan.
Dalam
pembagiannya, Jurnal terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Jurnal Umum merupakan jurnal yg
mencatat seluruh transaksi dalam satu kesatuan (berdasarkan urutan waktu).
Bentuk
dari jurnal umum sebagai berikut :
1) Terdapat kolom tanggal digunakan untuk
mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi.
2) Kolom akun atau keterangan digunakan
untuk mencatat transaksi yang didebet dan dikredit, disertai keterangan
singkat tentang transaksi tersebut.
3) Kolom ref. (referensi) digunakan untuk
mencatat kode akun ketika ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum
dipindahkan, kolom ref. tetap dalam keadaan kosong.
4) Kolom debet digunakan untuk mencatat
nilai transaksi.
5) Kolom kredit digunakan untuk mencatat
nilai transaksi.
6) Halaman digunakan sebagai referensi
pada buku besar.
b. Jurnal Khusus dipergunakan untuk
mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai
kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
1) Jurnal penjualan (Sales Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang
dilakukan secara kredit.
2) Jurnal penerimaan kas (Cash Receives
Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.
3) Jurnal pengeluaran kas (Cash Payments
Journal) Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
4) Jurnal Pembelian (Purchases Journal)
Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang
yang dilakukan secara kredit.
3. Melakukan posting kedalam buku besar
Merupakan
kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah
dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan sebagai tahapan catatan
terakhir dalam akuntansi yang menampung ringkasan data yang sudah
dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal. Berikut adalah
jenis-jenis bentuk buku besar :
a. Bentuk Buku Besar
1) Bentuk ScontroBentuk Scontro adalah
bentuk buku besar sebelah-menyebelah atau disebut 2 kolom. Contoh bentuk buku
besar 2 kolom adalah sebagai berikut
2) Bentuk StaffelBentuk Staffel adalah
buku besar berbentuk halaman atau disebut juga buku besar 4 kolom. Bentuk ini
terdiri dari sisa debet dan sisa kredit. Adapun bentuk Staffel, perhatikan
gambar berikut ini
Setelah
bukti transaksi dicatat dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah memindahkan
data yg terdapat dalam jurnal ke dalam akun-akun bersangkutan di buku besar.
Tahap ini di sebut pemindahanbukuan (posting).
Urutan
yg harus di ikuti dalam menganalisis setiap transaksi adalah sebagai berikut
:
a. Tentukan jenis akun yg di pengaruhi
oleh transaksi (akun aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, atau beban).
b. Tentukan akibat transaksi terhadap akun
(bertambah atau berkurang)
c. Tentukan debit atau kredit atas akun
yg di pengaruhi oleh transaksi.
d. Catatan debit atas kredit dalam jurnal
umum.
Cara
Melakukan Posting dari Jurnal ke Buku Besar. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut
a. Pindahkan tanggal kejadian yang ada
dalam jurnal ke lajur perkiraan yang bersangkutan yang ada pada buku besar
b. Pindahkan jumlah debet atau kredit yang
ada dalam jurnal ke lajur debet atau kredit perkiraan buku besar
c. Catat nomor kode akun ke dalam kolom
referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal telah dipindahkan ke buku besar
d. Catat nomor halaman jurnal ke dalam
kolom referensi buku besar setiap pemindah-bukuan.
4.
Tahap pelaporan
Sebagai
hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informasi ekonomi, untuk
mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah
dimengerti dan mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahan perlu
diproses melalui tahap-tahap dalam siklus akutansi, berdasarkan suatu prinsip
yang berterima umum. Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misal
setiap 3 bulan, persemester atau setahun sekali dan sebagainya. Laporan
keuangan terdiri dari :
a. Neraca
b. Laporan rugi/laba
c. Laporan perubahan modal
d. Laporan perubahan posisi keuangan.
e. Catatan atas laporan keuangan
f. Laporan atau informasi lain sebagai
pelengkap
Neraca
saldo (neraca sisa / daftar saldo / daftar sisa ) adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengumpulkan saldo-saldo akhir yang terdapat dalam
masing-masing buku besar.
Neraca
saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi
pada periode tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar dengan cara
menjumlahkan saldo debetnya dan seluruh saldo kreditnya. Apabila jumlah debet
sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan pencatatan telah benar,
tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah.
Bentuk-Bentuk Buku Jurnal (Harian)
Terdapat
beberapa macam bentuk jurnal, diantaranya meliputi jurnal umum, jurnal
khusus, jurnal penyesuaian (adjustment journal), jurnal penutup dan jurnal
pembalik. Setiap bentuk jurnal ini memiliki fungsinya masing-masing.
1. Jurnal Umum
Pengertian Jurnal umum adalah
jurnal standar untuk transaksi secara umum. Jurnal umum merupakan
jurnal standar yang berbentuk secara umum. Jurnal ini biasanya juga disebut
sebagai jurnal memorial. Umumnya buku jurnal atau buku harian menggunakan
bentuk jurnal umum dua kolom. Kolom-kolom dalam jurnal ini meliputi:
Selain
kolom-kolom tersebut dalam setiap halaman buku jurnal harus diberi halaman
jurnal (G) di pojok kanan atas serta judul jurnal (F) yang dibuat di tengah
atas. Ilustrasi jurnal umum dibawah ini menjelaskan jurnal umum dua kolom
dengan ayat jurnal yang sudah dicatat (dijurnal).
Ilustrasi Jurnal Umum Dua Kolom
2. Jurnal Khusus
Pengertian Jurnal khusus adalah
jurnal yang dibuat khusus untuk transaksi yang sering terjadi. Jurnal khusus
adalah jurnal yang dibuat khusus untuk transaksi yang sering terjadi. Jurnal
khusus meliputi jurnal khusus penerimaan kas, jurnal khusus pengeluaran kas,
jurnal khusus penjualan, dan jurnal khusus pembelian.
Contoh jurnal khusus pengeluaran kas dan
penerimaan kas nampak dalam ilustrasi jurnal khusus pengeluran kas dan jurnal
khusus penerimaan kas berikut:
Ilustrasi Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Sebagaimana
jurnal umum, jurnal khusus ini juga terdiri dari beberapa kolom.
Penjelasan
untuk masing-masing kolom diberikan sebagai berikut:
Seperti pada
jurnal umum, di jurnal khusus inipun untuk setiap halaman jurnal harus
dilengkapi dengan nomor halaman serta judul jurnal.
3. Jurnal penyesuaian
Pengertian Jurnal penyesuaian (adjustment)
adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo akun
yang belum tepat, seperti saldo pos akrual dan deferal. Jurnal penyesuaian
untuk menyesuaikan ayat-ayat jurnal yang belum tepat
4. Jurnal Penutup
Pengertian Jurnal penutup adalah
jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menutup atau membuat saldo
menjadi nol atas akun pendapatan, akun beban akun laba/rugi, prive dan
sebagainya. Akun-akun yang memerlukan jurnal penutup adalah akunakun yang
termasuk dalam kelompok akun laba/ rugi.
5. Jurnal Pembalik
Sedangkan jurnal pembalik adalah jurnal
yang dibuat pada awal periode untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu.
Ilustrasi jurnal-jurnal ini akan disampaikan pada bab-bab berikutnya dalam
buku ini.
F.
Model dan Metode :
1. Metode Model Inquiry Learning
G. Media, Alat/Bahan Pembelajaran
1.
Media
a.
Papan tulis
b.
Spidol
c.
Pengaris
2.
Alat/Bahan
a.
LCD/OHP.
b.
Komputer/Laptop.
H.
Sumber Belajar
1.
Buku Referensi
2.
Elektronik
3.
Alam lingkungan
4.
SOP DU/DI
5.
Modul Akuntansi 1A, Karangan Dwi Harti
I.
Langkah langkah
Pembelajaran
Pertemuan
41
Pertemuan
42
Pertemuan
43
Pertemuan
44
Pertemuan
45
Pertemuan
46
Pertemuan
47
Pertemuan
48
Pertemuan
49
Pertemuan
50
J.
Penilaian Pembelajaran,
Remedial dan Pengayaan
Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
a.
Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan
nilai moral yang disampaikan)
b.
Penggunaan ungkapan
c.
Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa
kata
d.
sikap
Membaca Pemahaman:
a.
Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang
ada dalam teks
Membaca
nyaring:
a. Pengucapan,
intonasi, tata bahasa, kosa kata
b.
Sikap
Menulis
a.
Ketepatan penggunaan sebutan untuk
hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang diberikan.
b.
Ejaan, tanda baca, tulisan tangan materi buku
jurnal, konsep debet dan kredit, saldo normal, sistematika pencatatan, dan
bentuk jurnal
Cara
penilaian:
a.
Tes lisan/tertulis
b.
Observasi kelas
c.
Portofolio.
Contoh Rubrik Penilaian
Format Penilaian ‘Retelling Story’
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama
Siswa: ________
Kelas: X Akuntansi
Keterangan penilaian:
1
= tidak kompeten
2
= cukup kompeten
3
= kompeten
4
= sangat kompeten
Jika
seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan
seterusnya sesuai dengan jumlah skor perolehan.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Senin, 26 Februari 2018
RPP Akuntansi Dasar KD 8
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar